SEMUA KONTEN BLOG INI TELAH DIALIHKAN KE SQ - BLOG >> KLIK DISINI

Senin, 19 September 2011

Hakikat Gelar Khulafaur-Rasyidin


Asssalamu Alaikum
Ayyuhal Ikhwan wal Akhwat

Browsing ini menampilkan uraian singkat tentang hakikat  pemberian gelar pada Sahabat yang empat (4). Gelar sahabat ini diberikan oleh Nabi Muhammad SAW atas karakter dari sifat-sifat mereka yang menonjol. Keempat sahabat yang dimaksud disini ialah:
Ø  Abu Bakar as-Shiddiq
Ø  Umar bin Khattab al-Faruq
Ø  Utsman bin Affan Dzunnurain
Ø  Ali bin Abu Thalib Karramallahu Wajhahu
Keempat sahabat diatas dalam dunia keseharian kita lebih popular dengan nama “Khulafaur-Rasyidin” yang artinya Pemimpin yang diberi petunjuk. Baiklah, mari kita uraikan satu per satu dari hakikat pemberian gelar atas mereka:
a)   Abu Bakar as-Shiddiq
Abu Bakar merupakan Khalifah pertama setelah Rasulullah SAW Wafat. Gelar baliau adalah as-Shiddiq (Membenarkan). Gelar ini baliau dapatkan karena ia adalah orang yang pertama kali membenarkan pristiwa Isra-Mi’raj Rasulullah. Suatu pristiwa yang sangat mustahil untuk dapat dipercaya ketika itu karena kemajuan teknologi ketika itu belum seperti saat ini. Namun, Abu Bakar dapat membenarkan atas landasan keimanannya kepada Allah dan Rasulnya.
b)   Umar bin Khattab al-Faruq
Umar adalah khalifah satelah Abu bakar. Beliau seorang sahabar dari bani Adi yang sangat ditakuti oleh setiap orang ketika itu. Gelar baliau ialah al-Faruq (Sang Pembeda). Ia adalah singa padang pasir. Beliau sangat tegas dan tidak takut kepada siapa pun.
c)    Utsman bin Affan Dzunnurain
Utsman bin Affan merupakan khalifah yang ketiga. Kepemimpin beliau sangat berjasa dalam mengumpulkan mushaf-mushaf Al-Quran. Atas jasa beliaulah sehingga kita dapat melihat mushaf Al-Quran seperti saat ini. Beliau diberikan gelar Dzunnurain (Dua Cahaya) karena menikahi dua anak Dari Rasulullah SAW, yaitu Ruqayyah dan Ummi Kulzum.
d)   Ali bin Abu Thalib Karramallahu Wajhahu
Ali merupakan khalifah yang terakhir berdasarkan salah satu Hadis Rasulullah SAW. Ia diberi gelar Karramallahu Wajha karena beliau tidak pernah menghadapakan wajahnya di depan berhala. Ia adalah sahabat yang tidak pernah menyembah berhala selama hidupnya.
Sekian
Wassalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar

Search In

SEMUA KONTEN BLOG INI TELAH DIALIHKAN KE SQ - BLOG >> KLIK DISINI
"Boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu baik bagimu; Dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu". Silahkan lihat-lihat, baca, copy-paste or lainnya pada blog ini ! [Terima kasih atas kunjungannya]